SELAMAT DATANG DI ARTIKEL MENARIK

Minggu, 05 Juni 2011

from zero to hero


Siapa yang bisa mengira?siapa yang bisa menebak jika seseorang yang sangat IDIOT bisa menjadi seorang gitaris ternama di dunia.Berawal dari rasa ingin tahu yang kuat dan belenggu dari kedua orang tua angkatnya.Seorang anak kecil bernama Matthew Tuck yang menurut guru-guru di sekolahnya bodoh dan kurang di sukai oleh teman-temannya mulai tumbuh dewasa dan memiliki berbagai cita-cita dan beribu harapan. Anak yang kini mulai menginjakkan kakinya pada kelas 5 sekolah dasar.
Di hari pertama ia masuk kelas, ia telah mendapatkan ejekan-ejekan yang cukup membuatnya sakit hati, hingga suatu hari ia mulai merasa bahwa dirinya telah tertinggal oleh zaman.Diapun mulai bisa merasakan betapa pentingnya ilmu penetahuan bagi hidupnya agar dia tidak termakan oleh waktu. Ia pun menatap hari-harinya dengan penuh semangat yang membara.Tiba saatnya Ujian kenaikan kelas yang harus dihadapi oleh setiap siswa yang bersekolah.
Hari demi hari berlalu dan sampailah pada hari pengumuman hasil ujian. Sang guru mulai memanggil satu par satu siswanya. Ketika pada saat gurunya memanggil nama Matthew Tuck ia pun langsung berdiri dan memandangi wajah gurunya.
Gurunya yang biasanya memandamg dia dengan gelisah seperti menyimpan kemarahan tapi kali ini beda gurunya memandangnya dengan senyuman khas orang yang sedang merasa puas. Langkah-langkah terus bergulir dan matthew mengambil raportnya, pada saat Matthew memegang rapornya gurunya berkata
“Hebat Matt teruskanlah trend positifmu ini”
Semua yang ada di kelaspun bengong melihat sang guru itu. Mereka semua tidak menyadari bahwa si Matt mendapatkan nilai sempurna pada semua mata pelajaran yang ada. Bermula dari kejadian itu dia menjadi lebih semangat hingga lulus sekolah dasar.
Pada tahun pertama dia di junior high school ternama di Wales dia mulai belajar musik. Dia mulai bermain gitar akustik milik kakaknya yang telah meninggalkannya. Dia hanya hidup seorang diri di Wales. Dia mempelajari gitar itu dengan menirukan tokoh-tokoh idolanya. Dia selalu berkata dalam hatinya
“Do The Best from The Best “
Dengan semangat yang sangat berapi-api dia mulai menunjukkan kemampuanya bermain gitar di depan teman-teman seangkatannya sehingga teman-temanya pun berkata
“Your Play So Wonderfull,You are like Led Zeppelin Junior “
Matthew hanya menanggapinya dengan senyuman. Dia meneruskan usahanya hingga dia masuk ke senior high school khusus seni.Pada saat dia akan lulus dari sekolah itu, dia mewakili sekolahnya di suatu lomba dan menjadi gitaris terbaik dengan menyabet peringkat ke-5.
Menurut Led zeppelin sebagai juri pada saat itu Matthew sangat berpotensi menjadi legenda gitar terbaik.Padahal dalam ajang lomba yang dia ikuti pada saat itu dia termasuk peserta termuda. Dan diapun mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studinya ke sekolah seni no.1 di dunia.Di sana dia mendapatkan banyak teman baru yang sangat menghormatinya.Kondisi itu berbanding terbalik dengan saat dia masih di sekolah dasar.
Dari banyak teman baru yang dia miliki sekarang ada empat orang yang menjadi sahabat dekatnya hingga membuat sebuah bandn yang bernama Bullet For My Vallentine yang bisa di singkat BFMV/B4MV , bersama Michael Paget, Jason James, Michael Thomas.
Matthew terus mengembangkan sayap-sayap dari band tersebut.Hingga akhirnya satu album tercipta yang berjudul The Posion , album tersebut turut mengangkat nama Bullet For My Vallentine yang terjual lebih dari 60.000 kopi.
Dengan album itu pula BFMV mengikuti parade band ter-favorit yaitu Rock Amring.Mereka berkata
”Ini sememua diluar dugaan, thank’s a lot my lovely god” gumam Matthew.
Diapun tidak pernah membayangkan semua yang telah di dapatkannya sekarang. Dulu ketika dia masih kecil dia sering di maki bodoh, idiot, payah, dll.
”Akhirnya saya bisa membuktikan pada dunia kalau saya bukan anak BODOH seperti yang kalian semua pikir.Kebodohan saya pada saat itu hanya sebuah awalan dari kejeniusan saya.”
Detik, menit, jam, hari, bulan berlalu mereka berempat mengeluarkan album barunya yang semakin baik berjudul Hand Of Blood . Album keduanya ini kembali mengangkat tinggi-tinggi nama Bullet For My Vallentine hingga menjadi sebuah band yang di perhitungkan.
Tak cukup puas dengan itu mereka mengeluarkan album ketiga 5 bulan setelah di nobatkan sebagai one of king metalcore band oleh sang legenda Axl.
Album itu berjudul Scream Aim Fire yang kembali berhasil merebut hati para B4MV holic hingga album itu terjual 120.000 kopi, dua kali lipat dari album pertamanya.
Avenged sevenfold yang sebelumnya berada diatas posisi BFMV kini tergusur dari singgahsananya dan harus merelakanya pada Bullet For My Vallentine.
Synyster Gates girtaris dari Avenged Sevenfold berkata
”Mereka lebih baik dari kami (Avenged Sevenfold) mereka layak mendapatkan itu semua”
Hingga sekarang BFMV tetap konsisten hingga mendapatkan gelar The Masters of Rock Amring mereka mengugguli Atreyu yang diperkirakan lebih baik dari BFMV.Dari segala prestasinya itu BFMV mendapatkan tawaran untuk ujuk gigi di hadapan dunia, dengan bermain 1 hari penuh tanpa istirahat, kecuali hanya makan saja.Merekapun berhasil melewati tantangan itu dengan baik. Para B4MV holic mengatakan
”GO.GO.GO BFMV,we’re love you”.
Hingga kini merekapun tetap konsisten menjaga prestasinya.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates